Jumat, 15 Mei 2015

lanjutan KIAT MENJAGA HATI PART II



Nah kita lanjutin aja postingan yang kemaren,kali ini masih lanjutan kiat menjaga hati itu seperti apa !!

yang ketiga adalah dengan menjaga perut
Pada hakikatnya semua aktivitas rutin manusia bisa menjadi ladang amal shalih jika seseorang melakukannya sesuai dengan syari'at dan meniatkannya untuk ketaatan kepada Allah SWT. Tidak terkecuali dalam aktivitas makan dan minum, sebagaimana firman Allah dalam Al quran surah Al baqarah ayat 172


2:172

yang artinya :

" Hai orang - orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar - benar hanya kepadan-Nya kamu menyembah" ( Q.S Al - Baqarah : 172)

Bagi seorang muslim, cara yang tidak kalah pentingnya untuk penyucian jiwa adalah menjaga perutnya dari hal-hal yang diharamkan Allah. Bila disimpulkan hampir seluruh aktivitas manusia dalam bentuk mencari kepuasan dan kesenangan, hanya berpulang kepada dua syahwat, yaitu syahwat perut dan syahwat kemaluan. Maka Rasulullah SAW bersabda :

" Tidak ada bejana yang di isi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak mampu, maka sepertiga perutnya hendaknya di isi untuk makannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafsunya " ( H.R Ahmad)

Berlebihan dalam makan mengakibatkan banyak hal buruk. Ia mendorong anggota badan lainnya untuk melakukan berbagai kemaksiatan serta menjadikannya merasa berat untuk berbuat taat dan beribadah.

Ibrahim bin Adham pernah berujar  " Barangsiapa memelihara perutnya akan terpeliharalah diennya. Barang siapa mampu menguasai rasa laparnya akan memiliki akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seseorang yang lapar dan dekat dengan orang yang kenyang "


yang keempat adalah dengan berhati-hati dalam bergaul

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW mengingatkan bahwa perumpamaan teman yang baik seperti bergaul dengan pembuat minyak wangi, jikalau ia tidak memberikan kepadanya sebagian dari minyaknya, setidaknya baunya akan menyebar juga pada kita. Dan perumpaan orang yang bergaul dengan orang yang jahat seperti bergaul dengan tukang pandai besi, kalau baju kita tidak terbakar oleh apinya, setidaknya bau asap yang tidak nyaman itu tetap kita dapatkan.


Ibnu Qayyim membagi tipe manusia yang digauli  menjadi empat kelompok. Ketidakmampuan seseorang membedakannya akan membawa bencana


  1. kelompok yang bergaul dengan mereka seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ia dibutuhkan siang dan malam. Jika seseorang telah menyelesaikan keperluannya, ia ditinggal, dan jika diperlukan lagi ia datang. Mereka adalah para ulama, ahli ma'rifatullah, memahami perintah-perintah-Nya, mengerti tipu daya musuh-mush-Nya, dan meiliki ilmu tentang penyakit hati dan obatnya. Mereka adalah orang-orang yang setia kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan seluruh makhluk. Bergaul dengan mereka adalah keuntungan yang nyata.
  2. Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti mengonsumsi obat. Ia dibutuhkan dikala sakit, selama Anda sehat anda tidak membutuhkan pergaulan dengan mereka. Mereka adalah para profesional dalam bisnis dan yang sejenisnya.
  3. Kelompok yang bergaul dengan mereka berarti mengonsumsi penyakit. Mereka adalah orang yang tidak membawa keuntungan dunia dan akhirat. Bahkan sebaliknya ia membawa kerugian keduanya atau salah satunya.
  4. Kelompok yang bergaul dengan mereka adalah kebinasaan. Mereka ibarat racun, dan mereka adalah para ahli bid'ah dan kesesatan, penghalang sunnah nabi Muhammad SAW, penyeru kepada yang menyelisihinya.

demikianlah kiat menjaga hati kita,,
semoga bermanfaat di postingan selanjutnya (^_^)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar